Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian, 24/12/2025

"Ilustrasi foto pelaksanaan upacara memakuh Padmasana dan pintu gerbang di SD Negeri 3 Nyalian dipuput oleh jro mangku setempat, 24 Desember 2025."
Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian.Pada hari ini Rabu, 24 Desember 2025, SD Negeri 3 Nyalian melaksanakan Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang sebagai bentuk penyucian dan peresmian bangunan baru yang telah selesai dibangun. Upacara sakral ini dilaksanakan bertepatan dengan hari baik Buda Kliwon Pahang, sesuai dengan kepercayaan dan tradisi umat Hindu di Bali. Kegiatan upacara memakuh ini diikuti oleh seluruh warga sekolah, mulai dari guru, staf, siswa, hingga dipuput oleh jro mangku setempat.
Pelaksanaan upacara memakuh ini bertujuan agar Padmasana dan pintu gerbang sekolah menjadi suci, bersih secara niskala, serta dapat difungsikan sebagaimana mestinya sebagai tempat pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam prosesi Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian, turut dihaturkan berbagai banten dan sesajen (Mecaru) sebagai wujud keseimbangan alam dan keharmonisan lingkungan sekolah.
Makna Upacara Memakuh dalam Tradisi Hindu Bali
Secara umum, memakuh merupakan rangkaian ritual dalam upacara Hindu Bali yang bertujuan untuk menyucikan dan meresmikan bangunan atau tempat baru secara spiritual. Upacara memakuh ini dilakukan agar bangunan yang telah dibangun atau direnovasi memiliki nilai kesucian dan siap digunakan secara lahir maupun batin.
Dalam konteks pendidikan, pelaksanaan upacara memakuh di lingkungan sekolah memiliki makna mendalam, yakni menciptakan suasana yang harmonis, religius, dan penuh nilai spiritual sehingga mendukung proses pembelajaran yang berlandaskan karakter dan budaya lokal.
Buda Kliwon Pahang sebagai Hari Pelaksanaan Upacara Memakuh
Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian dilaksanakan pada Buda Kliwon Pahang, salah satu hari suci penting dalam Kalender Bali. Hari ini Rabu, 24 Desember 2025 juga dikenal dengan sebutan Pegatwakan atau Pegat Uwakan, yang menandai berakhirnya rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Buda Kliwon Pahang merupakan momentum penutup upacara selama 35 hari setelah Galungan dan Kuningan. Pada hari ini, umat Hindu biasanya melakukan persembahyangan syukur, pembersihan diri, serta menarik dan membakar penjor sebagai simbol pemutusan ikatan duniawi. Oleh karena itu, hari Buda Kliwon Pahang atau Pegat Uwakan ini sangat tepat untuk melaksanakan upacara penyucian bangunan baru.
Tujuan Pelaksanaan Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang
Adapun tujuan utama pelaksanaan Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian, antara lain:
- Membersihkan dan menyucikan bangunan baru Padmasana dan Pintu Gerbang atau hasil renovasi secara niskala.
- Agar Padmasana sebagai bangunan suci dapat berfungsi dengan baik dan layak sebagai tempat pemujaan.
- Menghadirkan kekuatan spiritual agar Ida Betara berstana dan memberikan keharmonisan di lingkungan sekolah.
Tahapan Pelaksanaan Upacara Memakuh Padmasana di SD Negeri 3 Nyalian
Pelaksanaan upacara memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian dilakukan melalui beberapa tahapan penting, sebagai berikut:
1. Persiapan Upacara Memakuh
Tahap persiapan upacara memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang diawali dengan penentuan hari baik yang dianggap suci dan tepat, yang akhirnya jatuh pada hari Rabu yakni bertepatan dengan Buda Wage Kliwon atau Buda Kliwon Pahang sesuai perhitungan kalender Bali.
Setelah hari pelaksanaan ditetapkan, panitia melanjutkan dengan menyiapkan seluruh perlengkapan upacara, mulai dari banten, sesajen, hingga berbagai sarana pendukung lainnya agar rangkaian upacara dapat berlangsung dengan lancar dan khidmat.
2. Upacara Memakuh dan Mecaru
Upacara memakuh dan mecaru diawali dengan kegiatan pembersihan area Padmasana serta pintu gerbang sekolah sebagai simbol penyucian secara lahir dan batin sebelum pelaksanaan ritual utama.
Setelah pembersihan selesai, rangkaian upacara dilanjutkan dengan pelaksanaan Mecaru, yaitu persembahan suci yang bertujuan untuk menetralisir unsur negatif serta menciptakan keharmonisan dan keseimbangan antara bhuana alit dan bhuana agung.
3. Persembahyangan Bersama
Tahap akhir dari rangkaian upacara memakuh adalah persembahyangan bersama yang dipimpin langsung oleh jro mangku setempat. Seluruh warga sekolah mengikuti prosesi panca sembah ini dengan penuh khidmat sebagai wujud sradha bhakti dan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Setelah persembahyangan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan nunas Tirta (air suci) dan Bija (beras suci). Pemberian Tirta dan Bija ini dimaknai sebagai simbol penyucian diri serta anugerah keselamatan dan keharmonisan bagi seluruh warga sekolah.
Kesimpulan
Dengan terlaksananya Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian, diharapkan seluruh aktivitas pendidikan dapat berjalan dengan lancar, harmonis, serta senantiasa berada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Pelaksanaan Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian ini menjadi wujud pelestarian nilai budaya dan spiritual yang sejalan dengan pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
Demikian informasi tentang Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian ini. Semoga artikel ini bermanfaat khususnya bagi seluruh siswa, guru dan staf sekolah di SD Negeri 3 Nyalian Kabupaten Klungkung. Salam Edukasi. Salam Pancasila.
Post a Comment for "Upacara Memakuh Padmasana dan Pintu Gerbang di SD Negeri 3 Nyalian, 24/12/2025"